Selasa, 25 September 2018

Pemahaman Imunisasi atau vaksin dari cara berfikir yang berbeda

   Cara pandang lain terhadap imuninasi atau suntik vaksin memang berbeda-beda. Ada beberapa orang tua yang pro dan tidak sedikit pula yang kontra dengan tindakan imunisasi. Beberapa orang yang menolak karena menurut pemahaman mereka, Air Susu Ibu (ASI) sudah sangat luar biasa manfaatnya. Bayangkan saja bahwa seorang ibu bisa memberikan ASI atau menghidupi anak-anak mereka hanya dengan ASI. Betapa sungguh luar biasanya pemberian anugrah dari Allah kepada wanita. Lalu apa gunanya imunisasi atau vaksin?

  Dalam bidang kesehatan, Imunisasi merupakan investasi bagi kesehatan dan masa depan. Karena mampu dalam pencegahan penyakit melalui imunisasi adalah cara dalam memberikan perlindungan terhadap penyakit infeksi dan dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan mengobati seseorang ketika telah jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Dengan imunisasi tersebut, anak mampu terhindar dari penyakit infeksi  dan berbahaya sehingga anak-anak mempunyai kesempayan untuk bermain dan belajar serta melakukan aktivitas lainnya tanpa ada gangguan masalah kesehatan.

  Ada beberapa alasan kenapa orang tua menentang pemberian imunisasi kepada anaknya, mereka menolak vaksinasi atau imunisasi karena dianggap bertentangan dengan keyakinan agama. Para orangtua mengganggap vaksin atau imunisasi mengandung zat yang diharamkan oleh agama. Padahal, vaksin telah mendapat jaminan halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pemerintah juga menjamin keamanan vaksin untuk diberikan kepada anak. Kementrian kesehatan menilai, vaksin sangat penting untuk mencegah penyakit campak yang menyerang anak. Bagi beberapa warga yang menolak vaksin dan imunisasi, mereka beralasan kalau sakit dan mati itu adalah takdir. 

   Berdasarkan tanggapan para orang tua mengenai bagaimana pemahaman imunisasi dan vaksinasi dari cara berfikir yang lain. Karena ada beberapa orang tua yang menolak pemberian vaksin kepada anak mereka, namun tidak sedikit pula orang tua yang menolak pemberian vaksin kepada anak mereka. Hal ini membuktikan bahwa pemahaman setiap orang tua berbeda-beda. Sesuai dengan cara berfikir mereka dalam memandang manfaat dan kegunaan vaksin bagi anak-anak mereka.

Link Filsafat Pendidikan kelas 7D
1. Khoiroma Ausof
2. Ardian Pahlevi
3. Ivan Zhayoga
4. Melinda Pangestika
5. Farida widyastutik
6. Tegar Dheka P.
7. Elisa
8. Dhanang lukmantoro
9. Garda perkasa
10. Intan Nurma P.
11. Ulfah Fitria S.
12. Riska Safitri
13. Putri Wahyuning C.P
14. Julian Indah
15. Istikholah
16. Nur Afida
17. Rista Kharisma
18. Dwi Novita
19. Dhita F. S
20. Rischa Dwi A.
21. Mar'atus Sholichah M.R.
22. Mas Amah Tul Islami
23. Estima Titi Hapsari
24. Deodora Adesita
25. Anggita Nurohmah N.
26. Nurul Arifah
27. Hanif Faizah
28. Nurul Khoimah
29. Nidha Nur Latifah
30. Lisa Ariana Dewi
32. Izmia Kusumaningrum
33. Anditasari Dewi P.